Main Tenis Bersama Cucu

“Nek, aku mau main tennis!” seru Fardan dengan semangat.

Nenek Melly tertawa dan mengangguk. “Tentu, Fardan siap menjadi jagoanmu, Fardan! Ayuh, sini kita latihan tenis ala Nenek.”

Mereka menuju lapangan tenis mini di halaman belakang rumah. Nek Melly memegang raket dengan penuh semangat, sementara Fardan menirukan gerakan dengan penuh semangat.

“Mari kita mulai dengan pemanasan, Nek Melly-style!” kata nenek sambil berjongkok untuk mengikuti gerakan pemanasan.

Fardan mengikuti dengan riang, mencoba menirukan gerakan nenek. “kayaknya Nenek jago banget ya!”

Nenek Melly tertawa. “Sekarang kita latihan pukulan backhand. Perhatikan dengan baik!”

Mereka berdua berdiri di tengah lapangan, nek Melly dengan serius menunjukkan teknik pukulan backhand. Fardan mencoba menirukan dengan antusias, tetapi raketnya malah terlepas dan melayang ke udara.

Nenek Melly tertawa terbahak-bahak. “Mommy sih seringnya menyenangkan hati, bukan malah menyenangkan raket! Tapi tenang, Fardan, nenek akan tunjukkan lagi.”

Mereka melanjutkan latihan dengan tawa dan canda. Nenek Melly memberikan tips dan trik sambil terus membuat suasana menjadi ceria. Meski mungkin tidak jadi petenis profesional,  nenek nenek Melly berhasil menciptakan kenangan yang penuh tawa di lapangan tenis halaman belakang rumah.

Seiring matahari mulai tenggelam, nenek Melly berkata sambil mengusap keringatnya, ” Fardan memang jagoan yang luar biasa! Siap-siap, kita lanjutkan latihan besok ya, Fardan?”

Fardan tertawa ceria, “Tentu, nek! Besok kita latihan lagi. Nenenk emang jagoan terbaik!”

Mereka berdua tertawa bersama, menikmati momen kebersamaan yang penuh kebahagiaan di lapangan tenis halaman belakang rumah.