Strategi Melly Kemala Winta dalam Menghitung Dukungan Pemilih di Dapil 8 DKI Jakarta
Jakarta, 8 April 2014 – Menjelang pemilihan legislatif pada 9 April 2014, Melly Kemala Winta, calon legislatif DPRD dari Partai Gerindra nomor urut 5 di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 8, telah melibatkan masyarakat secara aktif dalam mengira-ngira jumlah dukungan yang akan diterimanya. Dalam strategi yang dijalankan, Melly telah menyebarkan nomor HP khusus kepada warga di daerah pemilihannya.
Melly, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, telah meminta masyarakat yang mencoblos atau memilih dirinya untuk melaporkan melalui pesan singkat (SMS) ke nomor HP yang telah disebar sejak masa kampanye. Nomor tersebut tidak hanya tertera pada selebaran yang dibagikan, tetapi juga disosialisasikan kepada warga dengan harapan dapat memudahkan mereka untuk berkomunikasi.
“Sejak masa kampanye, nomor HP itu sudah saya sebarkan ke masyarakat pemilih di dapil saya. Selain itu nomor itu juga tertera di selebaran yang saya bagikan ke mereka,” ungkap Melly.
Dalam pesan SMS, masyarakat diminta untuk melaporkan dengan menyertakan nama, alamat tempat tinggal, dan nomor Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat mereka mencoblos. Melly menjelaskan bahwa tujuannya bukan untuk memberi imbalan berupa uang, melainkan untuk memperoleh informasi mengenai konstituen di wilayahnya, yang akan menjadi dasar perjuangannya jika terpilih sebagai anggota DPRD.
“Tujuannya supaya saya tahu konstituen saya di wilayah mana saja dan siapa saja. Selain itu ini juga akan menjadi dasar perjuangan saya untuk membela kepentingan mereka jika saya terpilih nantinya menjadi anggota DPRD,” kata Melly.
Dengan cara ini, Melly berharap dapat memperkirakan sejauh mana dukungan yang diterimanya dari masyarakat dan memudahkan dalam menentukan strategi kampanye terakhir menjelang pemilu legislatif. Meskipun menyadari adanya kemungkinan masyarakat tidak memiliki HP, Melly optimis bahwa warga yang ikhlas memilihnya akan menemukan cara untuk melaporkan dukungan mereka.
“Kemungkinan itu tetap ada. Tapi saya kira kecil, karena untuk apa mereka buang uang kirim SMS, kalau ternyata tidak. Itu jadinya kurang kerjaan, kalau memang ada yang begitu nanti,” ungkapnya.
Nomor yang disebarkan oleh Melly tersebut hanya digunakan untuk menerima pesan SMS dan tidak dapat dihubungi melalui panggilan telepon. Melly berharap bahwa pada 9 April mendatang, banyak masyarakat yang melaporkan dukungan mereka melalui SMS, dan dari laporan tersebut, ia berencana melakukan pengecekan langsung dengan melihat hasil penghitungan suara di TPS yang dimaksud dalam pesan SMS yang diterimanya. Bagi warga Dapil 8 DKI Jakarta yang meliputi Kecamatan Tebet, Pasar Minggu, Pancoran, Mampang, dan Jagakarsa di Jakarta Selatan, Melly mengajak mereka untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi dengan mengirimkan SMS setelah mencoblosnya pada 9 April mendatang.